Tiang Mono pole atau Tiang Tunggal Penangkal Petir
bisa dipergunakan sebagai pilihan kontruksi tiang penyangga Penangkal Petir, bentuk dari kontruksi ini sangat ideal untuk pengamanan daerah yang berquantur ( berbukit ) atau ber areal luas . misal Lapangan Golf , Areal Pertambangan , Perkebunan dan Persawahan atau pula tempat yang membutuhkan penyentralan sambaran petir yakni sambaran petir di fokuskan di satu titik sambar ( penangkal petir sentral ) misal , areal kilang minyak , SPBE , SPBU dan gudang Handak idealnya lagi bahwa dengan kontruksi tiang monopole ini berdiri sendiri tidak menjadi satu dengan bangunan yang di lindunginya sehingga dalam estetika bangunan tidak mengganggu pandangan.
Untuk areal High Explosive / Flammable kontruksi Tiang Tunggal merupakan standart yang aman sebab seluruh aktifitas petir , mulai dari Sambaran, aliran arus listrik sampai kepada penetralan / pentanahan akan terjadi di kontruksi tersendiri dan terselubung di dalam pipa , tanpa bersentuhan di kantuksi mudah terbakar yang ada.
Fungsi Ideal dari tiang mono pole penangkal petir adalah menfokuskan sambaran didalam satu titik penyalur petir , karena dengan semakin meruncingnya sebuah obyek benda maka muatan statik bumi akan semakin terfokus di ujungnya, tentu hal ini sangat ideal untuk penangkal petir elektrostatik , sebab penangkal petir elektrostatik memanfaatkan energi ini dalam sistem kerjanya.
Jenis kontruksi ini memiliki Istilah teknis beragam mulai dari Tiang Mono Pole , Tiang tunggal , Free Standing , yang jelas secara bentuk bahwa kontruksi ini Berdiri Tegak tanpa ada penopang, baik berupa pipa atau kawat baja / Sling. Bentuknya bisa pipa (bulat) atau Polygon.
Bahan material yang dimungkinkan untuk membuat Tiang Tunggal / mono pole adalah pipa , Galfanise , Staenles Steel , Scedule . Dengan nimimal ketebalan untuk pipa terbawah 4 mm bila akan membuat tiang setinggi +/- 20 Mtr, atau mengikuti tinggi tiang yang akan di buat Semakin tinggi sebaiknya semakin tebal ( lebih dari 4 mm ).
Ketinggian ideal untuk tiang tunggal disesuaikan dengan kondisi situasi tempat pemasangan , hembusan angin menjadi acuan utama , mulai hembusan angin harian sampai pada saat angin ribut . Bila mendapati kondisi angin yang extrim di suatu tempat kami menyarankan untuk membangun tiang tunggal setinggi 20 mtr saja dengan pipa bawah 6 inc atau lebih besar , dan bila kondisi angin yang hanya berhembus ringan silahkan saja membuat tiang monopole lebih dari 25 mtr.
Teknis penyambungan pipa
Ada beberapa metode dalam teknis penyambungan pipa pipa penyusun tiang tunggal :
- Teknis Penyambungan dengan pengelasan
Dengan teknis penyambungan pipa dengan teknis pengelasan / Welding akan menghasilkan kontruksi tiang tunggal yang lebih kaku , tiang tunggal dengan teknis pembuatan dengan las di kondisikan pada tempat yang bersifat permanen .
- Teknis Penyambungan dengan sistem Bongkar Pasang / Knock Down
Penyambungan sistem bongkar pasang akan cocok untuk menghasilkan kontruksi yang lebih lentur , keperluan tiang tunggal lentur sangat di perlukan di daerah yang memiliki kondisi angin kencang dan untuk tiang tunggal dengan ketinggian melebihi 30 mtr
Teknis Pemancangan / Erection Tiang Tunggal
Dalam menegakkan tiang monopole yang biasa dipergunakan adalah teknis manual dimana teknis ini akan banyak menghemat biaya persiapan dan sewa peralatan.
Tinggi tiang kisaran 20 mtr akan jauh lebih efektif dan murah bila memakai teknis manual , dan bila lebih dari 30 mtr akan beresiko bila dengan teknis manual , penggunaan cranes akan lebih amannya.
Managemen resiko dalam menegakkan / erection tiang setinggi ini bisa di minimalisir dengan menggunakan alat berat cranes / excavator, akan tetapi bisa pula di gunakan teknik teknik manual dengan tenaga ahli dan berpengalaman dibidangnya